Istilah "9 Naga" atau "Nine Dragons" di Indonesia merujuk secara figuratif kepada sekelompok taipan (konglomerat Tionghoa‑Indonesia) yang dianggap memiliki pengaruh besar dalam bidang ekonomi dan politik, terutama sejak era Orde Baru hingga kini
🌟 Asal-usul dan Makna
-
Simbolisme
-
Naga mencerminkan kekuatan, kekayaan, dan pengaruh dalam budaya Tionghoa.
-
Angka 9 mewakili kesempurnaan dan keberuntungan
-
Istilah ini awalnya dipakai pada akhir era Orde Baru, untuk menggambarkan hubungan dekat antara pengusaha besar dan pemerintah
Siapa Saja Mereka?
Tidak ada daftar resmi, tapi publik sering menyebut nama-nama seperti:
1️⃣ Robert Budi Hartono
-
Pemilik Grup Djarum (industri rokok kretek terbesar) & Bank Central Asia (BCA) — bank swasta terbesar di Indonesia.
-
Aset: Diversifikasi ke properti (Grand Indonesia), teknologi (Blibli), telekomunikasi (Mola).
-
Dikenal sebagai orang terkaya Indonesia versi Forbes bertahun-tahun.
2️⃣ Michael Bambang Hartono
-
Saudara Robert, partner strategis dalam ekspansi Grup Djarum.
-
Memimpin modernisasi teknologi perbankan BCA dan investasi digital.
-
Fokus pada transformasi generasi kedua dan ketiga keluarga Hartono.
3️⃣ Anthony Salim
-
Pewaris Salim Group: Indofood, Indomaret, Bogasari, Indoritel.
-
Kendali pada rantai pasok pangan nasional dari hulu (pertanian) ke hilir (ritel).
-
Mampu bertahan melewati restrukturisasi utang pasca krisis 1998.
4️⃣ James Riady
-
Tokoh utama Lippo Group (property, mall, rumah sakit, pendidikan).
-
Mengembangkan ekosistem smart city & health tech.
-
Pionir konsep real estate modern & rumah sakit internasional.
5️⃣ Dato’ Sri Tahir
-
Pendiri Mayapada Group: perbankan (Bank Mayapada), rumah sakit, properti, media.
-
Filantropis dengan jejaring bisnis ke Asia Tenggara.
-
Berperan aktif dalam diplomasi ekonomi Indonesia dengan investor regional.
6️⃣ Rusdi Kirana
-
Pendiri dan pengendali Lion Air Group.
-
Menguasai pasar maskapai penerbangan berbiaya rendah.
-
Ekspansi ke properti, MRO, dan layanan penunjang bandara.
7️⃣ Tomy Winata
-
Pimpinan Artha Graha Group.
-
Fokus bisnis: properti premium (Sudirman CBD), keuangan, energi, agribisnis.
-
Terkenal dengan proyek revitalisasi kawasan ekonomi terpadu.
8️⃣ Sofjan Wanandi
-
Senior industrialist, mendirikan Gemala Group (otomotif, manufaktur).
-
Dikenal dekat dengan asosiasi pengusaha dan jaringan politik.
-
Berperan sebagai jembatan kepentingan bisnis dan pemerintah.
9️⃣ Edwin Soeryadjaya
-
Pewaris William Soeryadjaya (pendiri Astra International).
-
Pemilik Saratoga Investama Sedaya (investasi multi sektor: infrastruktur, energi, telekomunikasi).
-
Strategi: akuisisi dan re-investasi lintas sektor.
Karakter Utamanya
-
Ekonomi: Dominasi sektor perbankan, energi, properti, media, maupun industri makanan.
-
Relasi Politik: Memiliki koneksi kuat dan akses ke kebijakan pemerintah
-
Kontroversi: Tuduhan praktik monopoli, bisnis ilegal, atau keterlibatan dalam mafia lahan/penyelundupan .
-
Persepsi Publik: Kadang dianggap "legenda urban"—simbol ketakutan dan kekaguman terhadap kekuatan yang tersembunyi
Evolusi dan Kekinian
-
Pasca-Orde Baru, istilahnya tetap berkembang, meski kini lebih netral untuk mengacu pada konglomerat besar .
-
Muncul pula istilah tandingan "9 Haji", merujuk ke kelompok pengusaha berpengaruh dari daerah—melambangkan perubahan kekuatan ekonomi dari pusat ke wilayah.
Kesimpulan
-
9 Naga bukan organisasi resmi, tetapi citra simbolik dari konglomerasi dengan pengaruh besar dan jaringan kuat dalam pemerintahan.
-
Istilah ini bervariasi: kadang dipuji karena kontribusinya pada ekonomi, kadang dikritik sebagai representasi oligarki yang tidak transparan.
-
Walau kontroversi muncul, pengaruh nyata dari para konglomerat ini di perekonomian Indonesia tidak bisa diabaikan.
-