Front End Developer :
fokusnya membuat tampilan halaman website agar meningkatkan User Experience yang bagus.
UI/UX Designer :
bukan anak IT banget sih, lebih ke orang kreatif yang jago ngedesain tampilan website biar kece. Jadi tugasnya bantuin Front End Developer biar bisa ngejawabin desain itu ke dalam bentuk coding, sampe akhirnya jadi website yang cakep, estetik, dan user-friendly banget.
UI/UX Developer :
Gabungan antara jago ngedesain tampilan kece (UI) dan ngerti banget cara bikin pengalaman pengguna yang nyaman (UX), plus bisa ngoding Front End juga! Biasanya udah akrab sama tools kayak Figma, terus langsung ngoprek hasil desainnya ke HTML, CSS, sampe JavaScript. Cocok banget buat startup atau tim kecil yang butuh orang serba bisa dan nggak ribet!.
Back End Developer :
fokusnya membuat database, kelola data, kelola logika, dan kelola server website, membuat transaksi.
Full Stack Developer :
Menguasai frontend dan backend, sangat dicari oleh startup dan UMKM karena efisiensi biaya dan tenaga.
Mobile App Developer
Android Developer :
Menggunakan Java atau Kotlin untuk membangun aplikasi Android.
iOS Developer :
Menggunakan Swift atau Objective-C untuk membangun aplikasi iPhone/iPad.
Cross-platform Developer :
Menggunakan Flutter, React Native, atau Xamarin untuk membuat aplikasi lintas platform dengan satu basis kode.
Software Developer / Engineer
Umum di perusahaan besar dan BUMN, bertugas mengembangkan perangkat lunak desktop, enterprise system, atau sistem internal organisasi (ERP, HRIS, dll).
DevOps Engineer
Menjembatani pengembangan dan operasi. Mengelola deployment, CI/CD pipelines, dan infrastruktur cloud (AWS, GCP, Azure). Mulai banyak dicari di perusahaan menengah ke atas dan startup teknologi.
Data Developer / Engineer
Membangun dan memelihara sistem pengolahan data, data warehouse, pipeline ETL (Extract, Transform, Load). Sangat dibutuhkan di sektor fintech, e-commerce, dan big data.
Game Developer
Meskipun jumlahnya tidak sebanyak developer web atau mobile, industri game di Indonesia terus berkembang. Banyak yang menggunakan Unity, Unreal Engine, atau Godot.
AR / VR Developer
Membangun aplikasi berbasis Augmented dan Virtual Reality, untuk edukasi, hiburan, hingga industri.
AI / Machine Learning Developer
Fokus pada penerapan algoritma AI dan model pembelajaran mesin. Populer di sektor riset, kesehatan, fintech, dan startup teknologi.
Cybersecurity Developer (Keamanan Siber)
Menangani keamanan sistem, aplikasi, dan jaringan. Dibutuhkan di sektor keuangan, pemerintahan, dan perusahaan besar.
Blockchain Developer (Crypto)
Masih tergolong baru dan niche, tapi mulai banyak dibutuhkan di startup Web3 dan proyek NFT atau DeFi.
IoT (Internet of Things) Developer
Mengembangkan solusi berbasis Internet of Things, biasanya untuk industri manufaktur, pertanian, atau smart city.
Cloud Engineer
Fokus pada pembangunan dan pengelolaan sistem berbasis cloud (AWS, Azure, GCP).
Site Reliability Engineer (SRE)
Menjaga sistem tetap handal, scalable, dan bisa diandalkan. Kombinasi DevOps + Software Engineer.
Test Automation Engineer / QA Engineer
Membuat skrip otomatisasi pengujian software.
Embedded Systems Developer
Mengembangkan software untuk hardware khusus (misal perangkat elektronik, alat medis, kendaraan).
Bahasa Pemrograman
Web Developer
Front End Developer :
HTML, CSS, JavaScript
Framework CSS: Bootstrap CSS dan Tailwind CSS
Framework JS: React.js (populer), Vue.js, Angular.js dan Svelte.js
UI/UX Designer :
Figma, Adobe XD, Sketch
Adobe Photoshop, Illustrator
UI/UX Developer:
Gabungan kemampuan Front End dan UI/UX Designer secara bersamaan
Back End Developer :
PHP (Laravel, CodeIgniter – sangat populer di Indonesia)
JavaScript (Node.js)
Python (Django, Flask)
Java (Spring Boot)
Golang (untuk sistem berskala besar dan cepat)
Ruby (Ruby on Rails – terbatas, tapi masih ada)
Full Stack Developer:
Gabungan kemampuan Front End dan Back End secara bersamaan
Mobile App Developer
Android Developer :
Java
Kotlin (semakin populer)
iOS Developer :
Swift
Objective-C (masih ada, tapi semakin jarang)
Cross-platform Developer :
Dart (Flutter – sangat populer saat ini)
JavaScript (React Native)
C# (Xamarin – tidak sepopuler Flutter)
Software Developer / Engineer
Java (Enterprise Apps – BUMN, Bank)
C# (Microsoft environment)
Python (Desktop apps, scripting)
C++ (performa tinggi)
VB.NET (warisan, masih dipakai di institusi pemerintah)
Perkiraan Gaji Developer IT di Indonesia Tahun 2025 (Berdasarkan Pengalaman)
Gaji developer di Indonesia bervariasi tergantung pada jenis developer, pengalaman, dan lokasi. Berikut adalah kisaran gaji untuk beberapa jenis developer di Indonesia pada tahun 2025:
Jenis Developer
Junior (0–2 tahun)
Mid-Level (2–5 tahun)
Senior (5+ tahun)
Front End Developer
Rp6 – 10 juta
Rp12 – 20 juta
Rp22 – 35 juta
UI/UX Designer
Rp5 – 9 juta
Rp11 – 18 juta
Rp20 – 30 juta
UI/UX Developer
Rp6 – 11 juta
Rp13 – 22 juta
Rp24 – 36 juta
Back End Developer
Rp7 – 12 juta
Rp14 – 23 juta
Rp25 – 40 juta
Full Stack Developer
Rp8 – 13 juta
Rp16 – 25 juta
Rp28 – 45 juta
Mobile App Developer
Rp7 – 12 juta
Rp15 – 24 juta
Rp26 – 38 juta
Software Engineer
Rp7 – 11 juta
Rp14 – 22 juta
Rp24 – 38 juta
DevOps Engineer
Rp9 – 14 juta
Rp18 – 28 juta
Rp32 – 50 juta
Data Engineer
Rp8 – 13 juta
Rp17 – 27 juta
Rp30 – 48 juta
Game Developer
Rp5 – 9 juta
Rp10 – 17 juta
Rp20 – 32 juta
AR / VR Developer
Rp7 – 12 juta
Rp15 – 23 juta
Rp26 – 40 juta
AI / ML Developer
Rp8 – 14 juta
Rp18 – 30 juta
Rp35 – 55 juta
Cybersecurity Developer
Rp7 – 12 juta
Rp16 – 25 juta
Rp28 – 42 juta
Blockchain Developer
Rp7 – 13 juta
Rp16 – 26 juta
Rp30 – 48 juta
IoT Developer
Rp6 – 11 juta
Rp13 – 21 juta
Rp24 – 35 juta
Cloud Engineer
Rp8 – 13 juta
Rp17 – 26 juta
Rp30 – 50 juta
Site Reliability Engineer (SRE)
Rp9 – 14 juta
Rp18 – 28 juta
Rp32 – 52 juta
Test Automation Engineer / QA Engineer
Rp6 – 10 juta
Rp12 – 20 juta
Rp22 – 35 juta
Embedded Systems Developer
Rp7 – 11 juta
Rp14 – 22 juta
Rp24 – 38 juta
Apakah gaji diatas berdasarkan pengalaman dan skill seseorang ???
Ya, gaji developer yang tercantum di atas sepenuhnya didasarkan pada tingkat pengalaman dan skill seseorang. Berikut penjelasannya:
Junior (0–2 tahun)
Umumnya baru lulus atau memiliki pengalaman kerja minimal.
Skill masih berkembang, biasanya menguasai dasar-dasar bahasa pemrograman dan tools umum.
Gaji di level ini mencerminkan posisi entry-level atau magang berbayar.
Mid-Level (2–5 tahun)
Sudah memiliki pengalaman kerja yang cukup dan portofolio proyek nyata.
Skill lebih matang, mulai menguasai framework, testing, version control, dan komunikasi tim.
Bisa bekerja mandiri dan memberi kontribusi signifikan terhadap proyek.
Senior (5+ tahun)
Memiliki kemampuan teknis yang sangat kuat dan pengalaman proyek yang kompleks.
Mampu memimpin tim, merancang arsitektur sistem, dan membuat keputusan teknis penting.
Skill komunikasi, manajerial, dan mentoring juga menjadi faktor pendukung kenaikan gaji.
Faktor Penentu Gaji Lainnya:
Skill khusus dan langka (seperti DevOps, AI/ML, Blockchain) dihargai lebih tinggi.
Lokasi kerja (Jakarta cenderung lebih tinggi daripada daerah lain).
Jenis perusahaan (startup vs perusahaan besar vs BUMN).
Sertifikasi dan kontribusi ke komunitas (GitHub, Stack Overflow, Open Source).